Kisah Driver Ojol Selamatkan Bocah Korban Jembatan Ambruk di Petojo: ‘Sempat Mikir HP Buat Orderan’

Kemeriahan memperingati HUT Ke 77 RI di Petojo Gambir, Jakarta Pusat, Minggu (21/8/2022) sore diwarnai dengan insiden ambruknya jembatan. Setidaknya belasan warga yang terdiri dari kalangan ibu ibu dan anak anak berjatuhan ke Kali Krukut. Mereka sebelumnya dalam posisi berada di jembatan menonton lomba tarung guling dalam rangka perayaan HUT ke 77 RI.

Namun karena tidak kuat menahan beban, jembatan itu ambruk hingga warga berjatuhan dan tercebur ke sungai. Beruntung tidak ada korban jiwa dalam insiden ini. Okta (25), seorang driver ojol tampil sebagai pahlawan dan berusaha untuk menyelamatkan korban seorang anak kecil.

Okta awalnya sedang duduk santai sembari menanti pertandingan tarung guling dimulai yang digelar di Kali Krukut. Namun, tiba tiba jembatan sepanjang 12 meter yang terbuat dari bahan bambu itu ambruk. Seketika, belasan ibu ibu dan anak anak seketika tercebur ke kali.

Tanpa ragu ragu, ia menceburkan diri ke kali keruh itu dan menolong anak kecil yang tenggelam. "Saya refleks aja turun. Sempat awal mikirin hp buat orderan simpan di mana," ceritanya. Saat berada di kali, Okta mengatakan tinggi air di kali mencapai sepinggang orang dewasa.

"Banyak anak kecil yang tenggelam. Makanya saya bantu yang kelelep," katanya. Okta bersyukur musibah ambruknya jembatan tidak menimbulkan korban jiwa. Sebuah jembatan warga di Kali Krukut RT 011 RW 008, Kelurahan Petojo Utara, Gambir, Jakarta Pusat, tiba tiba ambruk pada Sabtu (20/8/2022) sekitar pukul 16.30 WIB.

Ambruknya jembatan yang menghubungkan permukiman warga RT 006 dan RT 011 RW 008 dengan Jalan Sekolah ini disebabkan tak kuat menahan beban warga yang memenuhi badan jembatan. Mereka saat itu hendak menyaksikan lomba tarung guling yang akan segera dimulai. Lomba tarung guling ini merupakan rangkaian acara hari kedua perayaan HUT RI ke 77 sedangkan hari pertama sudah diadakan pada Rabu (17/8/2022) kemarin.

Insiden ini terjadi diduga karena jembatan tak kuat menahan beban puluhan warga yang sangat antusias menonton lomba tarung guling yang digelar di Kalil Krukut. Sebelum insiden itu terjadi, banyak ibu ibu dan anaka anak menonton sembari duduk di atas jembatan. Ketua RT 011 RW 008 Petojo Utara, Prasiska, mengatakan sebenarnya pihak panitia lomba sudah melarang warga menonton di atas jembatan.

Namun, karena antusias tinggi, warga tak mengindahkan imbauan panitia. Apa yang dikhawatirkan Pras akhirnya terjadi. Baru lomba mau dimulai, tiba tiba Pras yang berada di kali Krukut mendengar suara dari arah jembatan.

"Saya ambil mic dan cek sound. Tiba tiba bunyi krek krek. Seketika roboh," tambahnya. Jembatan sepanjang 12 meter x 1,3 meter yang seketika ambruk itu pun bikin kaget warga. Warga yang menyaksikan di pinggiran kali langsung turun ke bawah menolong.

Beruntung tidak ada korban jiwa dalam musibah itu. "Korbannya ada dua. Lansia sama anak kecil. Yang lansia luka ringan karena kepentok besi sedangkan anak kecil hanya syok saja," ucapnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *